Yup, mungkin
kata-kata ini pantas ditujukan buat diri gw sendiri. Hal yang salah, gw ulangi
lagi dengan kejadian yang sama dan rasa sakit yang berlipat ganda. Sudah cukup
pantas dibilang bodoh bukan??
Menyukai seorang
lelaki di dunia maya mungkin agak aneh. Aneh karena ga pernah ketemu dan lihat
langsung, hanya bisa contact lewat facebook, internet, bahkan hanya lewat
telephone dan sms. Klo awalnya cuma suka sih gapapa kali yah, tapi klo dibawa
perasaan yang berlebih ini yang berabe. Dan ini yang terjadi pada gw, suka
dengan dua orang cowo lewat dunia maya yang diakhir kisah gw di sakitin juga.
Inisialnya
1. M.A.F anak bandung yang kuliah di salah satu universitas negeri di bandung.
Kesan pertama, ganteng, baik, humoris, menarik, dan perhatian. Tapi untuk kesan
terakhir kenal dia, setidaknya lebih baik dan lebih berani untuk mengakuinya.
2. S.A.G orang cipanas yang
kadang nyebelin, agak manja, dan dia lebih tua 4th dari gw. mungkin untuk kesan terakhir dia ke gw, terlihat lebih jahat sama gw.. dan menjurus amat sangat jahat!
Singkat
cerita Awal mula ga ada niat buat deket dan
suka sama dia. Bahkan kenal pun enggak, dia cuma sekedar teman di account facebook gw. Tapi saat itu
dia muncul dan tiba-tiba sering banget comment di status facebook gw, ya namanya
juga cewe yah semakin deket semakin ngerasa di perhatiin. Dulu Cuma sekedar
wall to wall, nanya-nanya info tentang universitas dia (yang saat itu target
utama gw untuk bisa kuliah disana). Dari hal kecil lama-lama jadi kebawa
perasaan. Dari wall to wall jadi tukeran no hp, dan semenjak dari situ hubungan
kita semakin deket. Sempet mikir ini bener dia bukan yah? Soalnya di facebook
kan suka penipuan karakter, bisa aja foto-nya bukan foto dia apalagi saat itu
profilpict dia di crop smua. Ada sekitar 2 minggu lebih untuk mastiin ini dia
yg sesungguhnya *caelah*.
Hari demi
hari dia makin ketat nempel di pikiran gw, dan anehnya cepat banget dia bilang
suka sama gw. Walau saat itu gw cuek-cuek aja. Tapi lama kelamaan seringnya
berhubungan sama dia lewat sms bikin gw makin ngerasa simpatik dan suka sama
dia. Sekitar 1 bulan lebih hubungan gw smakin deket bahkan menjurus sperti
orang pacaran, apa-apa sms, apa-apa saling ngabarin, sering gombal-gombalan
tiap malam, bahkan sampe ga tidur buat terus-terusan smsan sm dia. dan ini kata-katanya saat itu "aku suka dek sama kamu, entah kamu percaya atau engga yang jelas ga tau kenapa perassan suka ini muncul" .
gw bisa dibilang GILA, gila terlalu cepat percaya sama dia. Sampai pada akhirnya, sekitar 2 minggu lebih dia ga hubungin gw lagi, menghilang tanpa kabar. Aneh, kesel, dan sakit hati itu datang ga lama stelah gw dan dia putus hubungan, ternyata diam-diam dia udah jadian sama cewe lain yang tak lain adalah junior di kampusnya. Sakit banget rasanya, tapi yg gw salutin sama sikap dia adalah, dia berani untuk menjelaskan semuanya sama gw dan alasan dia ninggalin gw karena apa. ini setidaknya membuat saya lebih mengerti dan bisa menerimanya.
gw bisa dibilang GILA, gila terlalu cepat percaya sama dia. Sampai pada akhirnya, sekitar 2 minggu lebih dia ga hubungin gw lagi, menghilang tanpa kabar. Aneh, kesel, dan sakit hati itu datang ga lama stelah gw dan dia putus hubungan, ternyata diam-diam dia udah jadian sama cewe lain yang tak lain adalah junior di kampusnya. Sakit banget rasanya, tapi yg gw salutin sama sikap dia adalah, dia berani untuk menjelaskan semuanya sama gw dan alasan dia ninggalin gw karena apa. ini setidaknya membuat saya lebih mengerti dan bisa menerimanya.
Ga lama
stelah kejadian itu, gw kenal sama S.A.G ini, lebih tepatnya temannya teman gw
di facebook juga. Awalnya Cuma karena comment-comment foto, dari hal yang kecil
seperti itulah jadi hal besar yang bikin gw lebih sakit hati lagi. Perkenalan
terjadi sama seperti kejadian awal yang dulu, lama kelamaan sering telephone
dan sms. Bedanya hubungan gw sama dia lebih intens dan lebih lama. Ada sekitar
5 bulan gw menghabiskan waktu Cuma buat menjalin hubungan dekat yang ga jelas.
Cuma bersimbolis kata sama-sama suka dan lama-lama saling menyayangi. Sampai
akhirnya, gw menepati janji gw untuk nemuin dia di Puncak. Dengan modal nekad
dan di anter sama 3 sahabat gw, gw sampai dan bisa ketemu dia. Tapi saat
pertemuan itu, dia malah menjadi seorang yang sangat diam, so cool. Entah
kenapa gw pun ga tau, atau bisa aja dia berpikir kalau gw ga secantik
bayangannya. Sekitar 2 jam gw disana Cuma hal kecil dan hal-hal yang ga jelas
yang gw lakuin disana. Dikasih penghargaan dan sambutan yang baik aja engga.
Sampai akhirnya gw mutusin untuk balik ke tangerang. Intinya buat apa nyamperin
dia kalau begini caranya. Yang lebih parahnya, setelah pertemuan itu, dia sama
sekali ga pernah hubungin gw lagi, setiap mencoba telephone nada omongan dia
pun terdengar seperti orang yang ga suka.
sampai akhirnya gw menghubungi dia lewat sms dan berkata :
"sumpah aku nyesel kenal kamu, mana janjinya kalau kita ketemu kamu ga akan bersikap seperti ini! tapi nyatanya ini lebih parah daripada apa yang aku bayangkan! aku emmang ga cantik dan ga seperti yang kamu bayangkan, tapi lihatlah aku, hargai aku!"
dan ini terakhir kalinya gw menghubungi dia. satu hal yang tetap gw nilai dari diri dia, dia adalah seorang lelaki yang "Pengecut". lelaki yang tidak punya perasaan dan sama sekali tidak berani untuk menjelaskan semuanya sampai saat ini!
sampai akhirnya gw menghubungi dia lewat sms dan berkata :
"sumpah aku nyesel kenal kamu, mana janjinya kalau kita ketemu kamu ga akan bersikap seperti ini! tapi nyatanya ini lebih parah daripada apa yang aku bayangkan! aku emmang ga cantik dan ga seperti yang kamu bayangkan, tapi lihatlah aku, hargai aku!"
dan ini terakhir kalinya gw menghubungi dia. satu hal yang tetap gw nilai dari diri dia, dia adalah seorang lelaki yang "Pengecut". lelaki yang tidak punya perasaan dan sama sekali tidak berani untuk menjelaskan semuanya sampai saat ini!
meski begitu, memang semua ini bukan salahnya 2 orang cowo ini, ini salah gw juga. Kenapa cepat banget suka
dan percaya sama cowo seperti kalian berdua. ini sama aja buang-buang waktu, tenaga,
usaha, tangisan gw, dan konsentrasi gw. Cukup atas semua kemunafikan dan jahatnya
kalian buat gw. Walau sekarang gw udah bisa nerima ini semua, gw pun tetap
terimakasih sama kalian berdua yang memberi pengalaman pribadi yang sangat
berharga buat gw. Ini pelajaran yang terbaik buat gw!
No comments:
Post a Comment